Tragedimu, Wanita!
Tahukah kalian apa itu tradisi pengikatan kaki?
Aku mengetahuinya dari sebuah novel terjemahan tentang pengalaman hidup seorang wanita cina pada masa Dinasti Xia.Tradisi ini dibangun atas dasar pandangan masyarakat bahwa berkaki kecil adalah lambang kecantikan seorang wanita.
Para Pria pada masa itu menilai kecantikan wanita dari bentuk kaki nya...tanpa terlalu memperdulikan bentuk fisik wajah.
Pengikatan kaki biasanya telah mulai diterapkan pada anak perempuan yang telah mencapai umur 5-8 tahun. Pengikatan kaki ini dilakukan ibu sang anak atau para dayang-dayang yang berpengalaman.Bila telah mulai melakukan tradisi ini otomatis anak anak tersebut tidak dapat lagi bermain bebas di luar rumah, mereka akan terkurung dalam rumah hingga kaki mereka telah terbentuk dengan sempurna. Hal itu bisa berlangsung berbulan2! dan setelah kaki mereka terbentuk bukan berarti mereka bisa bebas barmain lagi di luar rumah, mereka akan tetap berada dirumah dan hanya berpergian bila ada hal2 yang penting saja,karena setelah kaki terbentuk, para wanita akan mengalami kesulitan berjalan bahkan terasa sakit.jadi mereka akan banyak melakukan aktifitas di dalam rumah saja. Banyak dari mereka yang memghabiskan waktu dengan menyulam bordiran pada sepatu2 mereka yang makin hari ukuran nya makin kecil!
Pengikatan kaki adalah proses pembentukan kaki menjadi lebih kecil, banyak cara digunakan agar hal ini bisa dilakukan,Tulang telapak kaki dipatahkan(dengan paksa!)kemudian dilipat kearah bawah. Kecuali jari jempol, keempat jari lainnya diikat ke bawah telapak kaki dengan kain panjang. Kain panjang tadi kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan keempat jari tadi yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan telapak kaki.semakin hari jahitan kain semakin dieratkan agar kaki makin terus mengecil.
Benar2 penyiksaan yang tidak berprikemanusiaan! Tuhan telah menganugrahkan kaki yang sempurna, mengapa pula harus di bentuk lagi oleh manusia.
Prosesi ini menjadi momok yang mengerikan bagi anak2 perempuan pada masa itu, mereka harus mengalami penyiksaan yang menyakitkan demi sebuah tradisi selama berbulan bulan, bagi mereka yang tidak memiliki kondisi yang Fit banyak yang meregang nyawa saat menjalani tradisi ini,Namun bila tidak menjalani tradisi ini Para anak2 perempuan ini pada masa remaja nya akan sulit mencari jodoh dan akan menadi budak saja seumur hidup mereka.
Setelah jatuhnya Dinasti Qing dan berdirinya Republik Cina pada tahun 1911, tradisi ini mulai ditinggalkan oleh wanita di kota besar di pesisir. Ini kemudian pelan-pelan menjalar ke pedalaman. Sampai pada tahun 1950-an, hanya tinggal beberapa dusun di Yunnan di mana kaum wanitanya masih menerapkan tradisi ini.